Diskusi Oleh Media Inforiau Grup Terkait Eskalasi dan Tantangan Pemilu 2024, Berikut Kesimpulannya

KANALSUMATERA.com - Untuk menghadapi tantangan pada pemilu 2024 mendatang banyak hal yang harus di persiapkan dan tantangan yang harus dilakukan sehingga terciptanya pesta demokrasi yang sehat dan kejadian-kejadian masa lalu tidak terjadi lagi pada pesta demokrasi selanjutnya.
Demikian disampaikan M. Rizki Azmi, S.H,. M.H sebagai pemantik sesi diskusi bersama mahasiswa Riau, Rabu (18/01/2022) malam di Kantor Media Inforiau Grup.
Dalam sesi diskusi tersebut, pemateri yang juga Dosen Hukum Universitas Islam Riau (UIR) ini menuturkan pada saat ini untuk mencapai pesta demokrasi 2024 mendatang berdasarkan riset yang dilakukannya, terdapat tiga pontensi tantangan yang akan muncul dan itu harus dipersiapkan serta dipahami mulai saat ini.
"Tiga isu potensi yang harus kita pahami sejak dini ialah politik identitas, miss information dan hate speech (ujaran kebencian)," katanya.
Baca: Anggota PPS Pemilu 2024 Se-Riau Dilantik Serentak, KPU Riau Minta Bekerja Secara Profesional
Solusi untuk mengatasi tantangan pemilu 2024 salah satunya politik identitas, sebut dia adalah peningkatan literasi digital dan memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar.
"Padahal politik identitas ini sangat besar pengaruhnya, salah satu adalah miskin ide gagasan sehingga perlu peningkatan literasi digital seperti diskusi yang dibuat saat ini", ujarnya.
Menyambung pemaparan dari M. Rizki Azmi, S.H.,M.H Pempred Media Inforiau, Mawardi Tombang menjelaskan peran media sangat penting dalam pengawalan pemilu 2024. Terutama dalam menghadapai tiga isu yang berpotensi terjadi seperti berita bohong dan ujaran kebencian.
"Pemilu serentak 2024 ini menjadi ujian bagi bangsa Indonesia, pengawalan media sangat penting dalam menghadapinya." Sambungnya.
Baca: Anggota PPS Pemilu 2024 Resmi Dilantik, Begini Harapan Pemkab Kampar
Mawardi tombang juga menyimpulkan pembahasan dalam diskusi ini Bahwa penyelenggaraan pemilu atau alat negara mewaspadai 3 tantangan pemilu 2024.
"Pertama meminimalisir tiga isu potensi diatas dimana tiga isu tersebut adalah politik identitas, miss information, dan ujaran kebencian. Selain mewaspadai potensi kecurangan menggunakan teknologi informasi seperti adanya politik uang yang melakukan transaksi secara digital dalam bentuk serangan pajar, seperti jual beli jabatan.dan yang terakhir mewaspadai keberadaan arti visial intelegensi dalam gerakan politik oleh peserta pemilu," terangnya.
Dan juga ia berharap tiga persoalan teratas harus ada solusi sebelum pemilu ini bergulir, sebab kata dia, kita tidak menginginkan kejadian pemilu periode kemarin terulang lagi di 2024.
Turut hadir dalam diskusi ini, para mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus yang ada di Provinsi Riau seperti Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska), Universitas Lancang Kuning (UNILAK) dan STAI Lukman Edy serta berbagai sektor organisasi mahasiswa.(Dre)